Jumat, 27 Maret 2009

profile norbek


Komunitas Norbek téh singkatan ti Norak tapi beken…sabenerna tidak ada hubunngannya dengan kegiatan berkesenian anggota komunitas norbek, sebelum jadi komunitas yang bergelut dalam bidang kesenian husuna kria…komunitas norbek hanya sekumpulan anak-anak UPI jurusan bahasa daerah angkatan 2003, 2004 dan beberapa orang dari angkatan 2002, yang sering ngumpul bareng, bercanda mengobrol dan berdiskusi mengenai berbagai hal, hingga sempat melahirkan grup Band-Calung HMSD. Ciri khas anak-anak komunitas norbek adalah nyeleneh senang bercanda dan bergurau dalam menghadapi segala perkara.

Sejalan dengan perkembangan dan bertambahnya taun, komunitas yang non formal ini pun sering ditinggalkan oleh anggota lama dan didatangi oleh anggota baru. Komuinitas ini seakaan berfungsi sebagai sarana curhat mahasiswa bahasa sunda diluar organisasi kemahasiswaan (Hima Pensatrada).

Akhirnya digawangi oleh candra Taufik atau yang lebih sering disebut Bachank. Komunitas Norbekpun mencoba mengajak anggotanya memanfatkan waktu curhat dan bercanda dengan berkreatifitas hususna membuatkerajianan atau kriya.dalam arti walaupun bergurau dan curhat tapi ada hal positif yang dihasilkan anak-anak.

Kini Bachank mengarahkan para anggota komunitas norbek untuk membuat karya seni yang bergawang, Bachank Sendiri sejak semula sudah sering membuat kriya-kriya dari berbagi bahan, kini keinginan dan idenya ia bagikan ke komunitas.

Karya-karya yang dihasilkan oleh komunitas norbek cenderungmenggunakan bahan-bahan organik dan tidak akan merusak alam. Seperti halnya, kerajinan yang sekarang sedang sering dan menjadi ciri khas dari komunitas norbek adalah tas yang terbuat dari buah Berenuk, Leor, dan Kukuk, selain dibuat tas, komunitas Norbek pun mencoba bereksperimen hususnya dari ketiga bahan tersebut menjadi sebuah karia yang dapat dinikmati oleh masyarakat, kepuasan berkesenian adalah tujuan yang diinginkan oleh komunitas ini.

Yang menjadi cirri khas (husunya tas berenuk) dari karya komunitas norbek adalah dengan adanya atau dituliskannya hurup Sunda Kuno (Ngalagena) sebagai hiasan dalam karianya.

Adapula bahan-bahan organik lain yang sering digunakan komunitas norbek untuk berkesenian.

Adapun Syarat utama bergabung dikomunitas norbek adalah dengan membuat kriya yang menarik dari ketiga bahan andalan tersebut.

Samapai saat ini komunitas norbek mencoba mempublikasikan hasil karyanya dengan mengikuti pameran-pameran di Bandung.

Apabila diliahat dan dicermati lagi maka Komunitas Norbek tidak hanya bertujuan untuk berkesenian (husunya membuat kriya), komunitas ini pun memperkenalkan dan mencoba untuk memanfaatkan taumbuh-tumbuhan yang ada disekitar kita yang terkadang dianggap mempunyai kurang manfaat, selain itu corak atau ukiran aksara Sunda yang ditorehkan adalah bentuk kecintaan dan pelestarian budaya lokal dimana komunitas ini tinggal dan berkembang.



Lots

0 komentar:

Posting Komentar

 

Komunitas Norbek disini kita berkarya Designed by strux_lieh@yahoo.co.id for sundalapan Bloggerized by Galih © 2009